Hallo guys... kali ini kita overview tentang apa itu routing?
Langsung saja kita overview yaa...
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Routing ini berada pada OSI layer 3 Network Layer. Routing ini digunakan untuk jaringan yang berbeda subnet/IP. Aturan routing RouterOS menentukan dimana paket harus dikirim. Routing dilakukan minimal menggunakan 2 Router.
1. Konsep Routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masing mulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.
· Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
· Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat host tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
Jenis Konfigurasi Routing
1. Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
2. Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
3. Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.
Router atau perangkat perangkat lain yang dapat melakukan fungsi routing, membutuhkan informasi sebagai berikut :
1. Alamat Tujuan/Destination Address = Tujuan atau alamat item yang akan dirouting
2. Mengenal sumber informasi = Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
3. Menemukan rute = Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
4. Pemilihan rute = Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
5. Menjaga informasi routing = Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.
Tabel Routing
Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan.
Jika jaringan tujuan, terhubung langsung (directly connected) di router, Router sudah langsung mengetahui port yang harus digunakan untuk meneruskan paket.
Jika jaringan tujuan tidak terhubung langsung di badan router, Router harus mempelajari rute terbaik yang akan digunakan untuk meneruskan paket. Informasi ini dapat dipelajari dengan cara :
1. Manual oleh “Network Administrator”
2. Pengumpulan informasi melalui proses dinamik dalam jaringan.
Mengenal Rute Statik dan Dinamik
Ada dua cara untuk memberitahu router bagaimana cara meneruskan paket ke jaringan yang tidak terhubung langsung (not directly connected) di router.
Dua metode untuk mempelajari rute melalui jaringan adalah :
Rute Statik – Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau mengupdate rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork).
Rute Dinamik – Rute secara Dinamik dipelajari oleh router setelah rute seorang administrator mengkonfigurasi sebuah protokol routing yang membantu menentukan rute. Tidak seperti rute Statik, pada rute Dinamik, sekali seorang administrator jaringan mengaktifkan rute Dinamik, maka rute akan diketahui dan diupdate secara otomatis oleh sebuah proses routing ketika terjadi perubahan topologi jaringan yang diterima dari “internetwork” .
2. Route Flags
Property(Flag)
|
Description
|
disabled (X)
|
Konfigurasi dinonaktifkan. Ini tidak memiliki efek pada rute lain dan tidak digunakan oleh protokol penerusan atau routing dengan cara apa pun.
|
active (A)
|
Rute digunakan untuk penerusan paket. Ini dalam status routingnya aktif.
|
dynamic (D)
|
Konfigurasi dibuat oleh Router sendiri, bukan oleh interface manajemen. Itu tidak diekspor, dan tidak bisa langsung dimodifikasi.
|
connect (C)
|
Route terkoneksi.
|
static (S)
|
Route statik.
|
rip (r)
|
RIP route.
|
bgp (b)
|
BGP route.
|
ospf (o)
|
OSPF route.
|
mme (m)
|
MME route.
|
blackhole (B)
|
Mendiamkan paket yang diteruskan dengan rute ini.
|
unreachable (U)
|
Membuang paket yang diteruskan dengan rute ini. Dengan mengirim pesan ICMP host unreachable.
|
prohibit (P)
|
Membuang paket yang diteruskan dengan rute ini. Memberitahu pengirim dengan pesan komunikasi ICMP yang dilarang secara administratif. Biasanya Destination net prohibited.
|
General properties
Property
|
Description
|
check-gateway (arp | ping; Default: "")
|
Mengecek gateway secara berkala (setiap 10 detik) dengan mengirimkan permintaan echo ICMP (ping) atau ARP request (arp). Jika tidak ada respon dari gateway yang diterima selama 10 detik dan waktu habis, maka akan dianggap tidak terjangkau. Setelah menerima balasan dari gateway itu dianggap bisa dijangkau dan timeout counter di-reset.
|
comment (string; Default: "")
|
Deskripsi rute tertentu
|
distance (integer[1..255]; Default: "1")
|
Nilai yang digunakan dalam pemilihan rute. Rute dengan nilai jarak yang lebih kecil diberikan preferensi. Jika nilai properti ini tidak disetel, maka defaultnya tergantung pada protokol rute :
· connected routes: 0
· static routes: 1
· eBGP: 20
· OSPF: 110
· RIP: 120
· MME: 130
· iBGP: 200
|
dst-address (IP prefix; Default: 0.0.0.0/0)
|
IP awalan rute, menentukan alamat tujuan yang dapat digunakan rute ini. Netmask bagian dari properti ini menentukan berapa banyak bit yang paling signifikan dalam alamat tujuan paket harus sesuai dengan nilai ini. Jika ada beberapa rute aktif yang sesuai dengan alamat tujuan paket, maka yang paling spesifik (dengan nilai netmask terbesar) digunakan.
|
gateway (IP | interface | IP%interface | IP@table[, IP | string, [..]]; Default: "")
|
Array alamat IP atau nama interface. Menentukan paket host atau interface mana yang harus dikirim. Rute yang terhubung dengan blackhole, tidak terjangkau, atau jenis larangan tidak memiliki properti ini. Biasanya nilai properti ini adalah satu alamat IP dari gateway yang bisa langsung dijangkau melalui salah satu interface router (tapi lihat nexthop lookup). Rute ECMP memiliki lebih dari satu nilai gateway. Nilai bisa diulang beberapa kali.
|
pref-src (IP; Default: "")
|
Manakah dari alamat IP lokal yang digunakan untuk paket yang berasal dari luar negeri yang dikirim melalui rute ini. Nilai properti ini tidak berpengaruh pada paket yang diteruskan. Jika nilai properti ini diatur ke alamat IP yang bukan alamat lokal router ini maka rute akan menjadi tidak aktif. Jika nilai pref-src tidak diset, maka untuk paket yang berasal dari luar negeri yang dikirim menggunakan router rute ini akan memilih salah satu alamat lokal yang terhubung ke interface output yang sesuai dengan awalan tujuan rute.
|
route-tag (integer; Default: "")
|
Nilai atribut tag rute untuk RIP atau OSPF. Untuk nilai RIP saja 0..4294967295 valid.
|
routing-mark (string; Default: "")
|
Nama tabel routing yang berisi rute ini Tidak diatur secara default yang sama seperti main. Paket yang ditandai oleh firewall dengan nilai perutean routing ini akan diarahkan menggunakan rute dari tabel ini, kecuali diganti oleh aturan perutean kebijakan. Tidak lebih dari 251 tanda routing dapat ditambahkan per router.
|
scope (integer[0..255]; Default: "30")
|
Digunakan dalam resolusi nexthop. Rute dapat menyelesaikan nexthop hanya melalui rute yang memiliki cakupan kurang dari atau sama dengan cakupan target dari rute ini. Nilai default tergantung pada protokol rute:
· connected routes: 10 (if interface is running)
· OSPF, RIP, MME routes: 20
· static routes: 30
· BGP routes: 40
· connected routes: 200 (if interface is not running)
|
target-scope (integer[0..255]; Default: "10")
|
Digunakan dalam resolusi nexthop. Ini adalah nilai maksimum ruang lingkup untuk rute dimana nexthop rute ini dapat dipecahkan. Lihat nexthop lookup. Untuk nilai iBGP diatur ke 30 secara default.
|
type (unicast | blackhole | prohibit | unreachable ; Default: unicast)
|
Rute yang tidak menentukan nexthop untuk paket, namun melakukan beberapa tindakan pada paket memiliki tipe yang berbeda dari unicast biasa. rute blackhole diam-diam membuang paket, sementara tidak terjangkau dan melarang rute mengirim pesan ICMP Destination Unreachable ke alamat sumber paket.
|
vrf-interface (string; Default: "10")
|
Nama interface VRF
|
Other Read-only properties
Property
|
Description
|
gateway-status (array)
|
Array gateway, gateway state dan interface mana yang digunakan untuk forwarding. Sintaks "IP state interface", misalnya "10.5.101.1 reachable bypass-bridge". Negara bisa tidak terjangkau, bisa dicapai atau rekursif. Lihat nexthop lookup untuk rinciannya.
|
ospf-metric (integer)
|
Menggunakan OSPF metric untuk rute tertentu
|
ospf-type (string)
|
Sekian yang bisa saya sampaikan.
Waalaikumsalam Wr. Wb.
Waalaikumsalam Wr. Wb.